AS Roma mengalahkan Servette 4-0 namun tumbang di babak pertama
Penampilan babak pertama AS Roma melawan Servette di babak penyisihan grup Liga Europa menarik perhatian luas. Giallorossi dinilai tampil sangat buruk, meski akhirnya menang 4-0.
Pada matchday kedua fase Grup G Liga Europa, Jumat (10/6), dini hari WIB, AS Roma berhasil mengalahkan Servette 4-0. Tiga gol kemenangan Giallorossi semuanya tercipta di babak kedua melalui Andrea Belotti (2 gol) dan Lorenzo Pellegrini. Sedangkan Romelu Lukaku kembali mencetak gol di babak pertama.
Meski menang, performa AS Roma tetap dirusak oleh juru taktik mereka Jose Mourinho. Ia sangat kesal dengan penampilan timnya menjelang jeda yang dinilai lebih buruk dibandingkan babak kedua.
AS Roma tampak terburu-buru membangun serangan di 45 menit pertama. Hal tersebut membuat mereka terkesan kurang efektif di depan gawang lawan, hingga pada akhirnya hanya berhasil mencetak satu gol melalui Romelu Lukaku.
Berdasarkan catatan pemain, AS Roma mampu melepaskan tujuh tembakan, namun hanya dua yang tepat sasaran, dua meleset dari sasaran, dan tiga berhasil diblok. Faktanya, empat dari tujuh percobaan ke gawang datang dari dalam kotak penalti.
Selepas jeda turun minum, performa AS Roma mulai membaik, dengan sebelas tembakan dicoba, lima tepat sasaran dan tiga mengarah ke gawang. Secara keseluruhan, Roma terus mendominasi di babak kedua dengan jumlah operan sebanyak 227 kali dan akurasi umpan sukses sebesar 88 persen.
“Ya, babak pertama sangat buruk. Saya tidak menyukainya sama sekali. Kami tidak pernah memberikan tekanan apa pun kepada kami, saya pikir ada momen di menit pertama di mana kami terlalu pasif.
Kami membiarkan mereka bermain, kami hanya melakukan sedikit gerakan. Saya tidak menyukai babak pertama, tapi saya menyukai babak kedua,” kata Mourinho dikutip dari situs resmi Roma.
“Sikap dan ritme berubah dan kami lebih banyak bergerak dengan bola. Kami agresif. Dan tanpa bola kami lebih percaya diri. Saya sangat menyukai babak kedua.
“Sejujurnya, saya tidak menyukai apa pun di babak pertama. Yang kedua, ya. Kami kekurangan kreativitas, kami kekurangan pemain yang bisa turun ke bawah dan bertindak sebagai penghubung.”
0 komentar:
Posting Komentar